Padang – UNP. Untuk mampu keluar dari krisis, Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang bermental driver, yaitu generasi muda yang memiliki inisiatif dan inovasi sehingga mampu membawa perubahan bagi lingkungannya. Para driver jika diibaratkan pada sebuah kendaraan, adalah orang yang paling bertanggungjawab dalam memastikan bahwa tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dapat tercapai. Harus selalu bisa membaca situasi, selalu awas, dan cepat dalam mengambil keputusan. Berbeda dengan para passenger yang hanya ikut tanpa memberikan kontribusi. Namun sayangnya dalam pendidikan di Indonesia selama ini, lebih banyak menghasilkan passenger daripada driver.
Hal inilah yang disampaikan oleh Prof. Rhenald Kasali, pendiri social enterprise Rumah Perubahan sekaligus penulis buku best seller Change! dalam Kuliah Umum Kewirausahaan yang mengambil tema “The Entrepreneurship Heroes”.
Pada kuliah umum tersebut, Rhenald Kasali yang juga Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut menyampaikan bahwa kewirausahaan sebenarnya adalah permasalahan mentalitas. Dimana orang-orang biasa selalu cenderung memikirkan kesulitan-kesulitan terlebih dahulu (constraint based thinking), sementara seorang wirausaha lebih cenderung menganggap sebagai tantangan (opportunity based thinking). Oleh karena itu, pendidikan kewirausahaan di kampus sebenarnya tidak perlu mengajarkan teori. Cukup praktek lapangan, kemudian mahasiswa dapat menemukan sendiri teori.
Ia juga menyampaikan, keberuntungan merupakan suatu momen dimana kesempatan bertemu dengan persiapan. Sehingga untuk menjadi orang yang beruntung, harus selalu melakukan persiapan dan menjalin hubungan baik dengan siapapun. Materi ini dicontohkan dengan sangat baik ketika Rhenald Kasali memberikan pertanyaan kepada para hadirin, siapa yang sudah memiliki paspor.
Selain Prof. Rhenald Kasali, hadir juga sebagai pemateri kedua Roy Darmawan, SE., M.Psi, C.NNLP., C.Ht, motivator kewirausahaan dari Fakultas Ekonomi UI dan Ketua Pokja Penumbuhan Kewirausahaan Nasional Kemeko Keuangan RI.